May 24, 2012

SEJARAH HIPPIES


Pada tahun 1960-an terjadi gerakan-gerakan yang dimotori oleh anak-anak muda pada saat itu. Untuk menentang semua bentuk yang terorganisir dan berharap adanya perubahan dalam bidang sosial dan politik. Gerakan protes ini terjadi di Amerika Barat khususnya di kota San Fransisco negara bagian California yang kemudian di kenal dengan flower generation atau hippies.

Sebenarnya cikal bakal dari pergerakan ini sudah ada sejak dasawarsa 1950-an yang disuarakan oleh beat generation atau beatniks. Beatniks-lah yang pertama kali menyerukan ketidakpuasan mereka terhadap masyarakat Amerika pada saat itu. Beatniks sendiri berasal dari kalangan seniman Bohemian yang tinggal dalam komunitas di San Fransisco, Los Angeles, Venice West dan Greenwich di New York. Komunitas beatniks menjadikan kafe-kafe sebagai tempat mereka berekspresi dan menciptakan karya-karyanya dalam bentuk puisi atau musik. Mereka mendengarkan dan terpengaruh oleh musik jazz dan juga ikut mempengaruhi musik jazz itu sendiri.
Berawal dari beatniks inilah akhirnya pada tahun 60-an lahirlah flower generation atau yang disebut juga kaum hippies. Flower generation merepresentasikan “fight with flower” lawanlah dengan bunga yang berarti hentikan kekerasan dan lawanlah dengan kelembutan. Sebagai bentuk reaksi terhadap perang Vietnam mereka melakukan aksi-aksi demo dengan membawa poster yang bertuliskan “Make Love Not War”.

Secara etimologi Hippies berasal dari kata hipster. Menurut Jesse Sheidlower editor dari Oxford English Dictionary kata hippie atau hipster berasal dari kata hip yang asal usulnya sendiri masih belum diketahui. Kata hippie sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Michael Fallon seorang jurnalis dalam artikelnya yang berjudul “A New Haven For Beatniks”.

Kaum hippies sangat mudah dikenali dari fashion yang mereka kenakan. Biasanya mereka menggunakan pakaian yang berwarna-warni dengan warna yang mencolok. Penggunaan warna yang mencolok ini terpengaruh saat mereka menggunakan marijuana, mushroom, dan lsd. Model Pakaian mereka sendiri terinspirasi dari pakaian penduduk asli Amerika, Asia, India Afrika dan Amerika Tengah. Memakai celana baggy atau cut bray, ikat kepala atau bandana bagi pria dan bandana panjang ala peramal hippy bagi wanita.



Kaum hippies memiliki pola hidup yang tidak teratur. Biasanya mereka lebih cendrung menyendiri tinggal bersama komunitasnya saja. Hal ini sebagai counter culture terhadap kehidupan formal, kemapanan dan budaya meterialistik pada saat itu. Mereka juga mempraktekkan pengobatan alternatif dan hidup sebagai vegetarian.

Salah satu puncak dari generasi hippies adalah diadakannya pagelaran musik terbesar saat itu, Woodstock pada tahun 1969. Event ini diadakan di sebuah lahan pertanian seluan 240 hektar milik MaxYasgur, terletak di Bethel, New York pada tanggal 15-18 Agustus. Banyak sekali musisi-musisi legendaris yang tampil di sana, sebut saja Jimi Hendrix, Joan Baez, Santana, The Who dan masih banyak lagi.

Setelah usainya perang Vietnam tahun 1975, perlahan-lahan gerakan flower generation atau hippies mulai memudar dan berasimilasi. Meski banyak orang yang mengatakan bahwa generasi hippies sudah “sold out” tapi pengaruh hippies masih bisa dirasakan dalam beberapa hal. Misalnya saja revolusi sex pada tahun 1970-an yang terjadi di Amerika dan Eropa, lahirnya gerakan-gerakan pencinta lingkungan, hippies dan neo-hippies juga masih bisa ditemukan di kampus, komunitas dan festival musik dan budaya.


-IBNJNQ-